What Time Is it?

Sabtu, 05 Juli 2008

Setetes Air Mata

Setetes air mata kujatuhkan
Karena kehilangan tujuan
Hanya mendapat kesimpulan
Aku hanya mengalami kasmaran

Bila Sebuah Peristiwa
Dapat menghujam kearah dada
Tidak akan ada kata-kata
Yang ada hanya setetes air mata

Oh, Cinta itu begitu palsu
hingga kau merasa tertipu
sesungguhnya hanya Ia yang tahu
Yang terjadi pada dirimu

Sebuah cinta di gurun berpasir
yang memiliki menjadi orang kafir
kutinggalkan setetes air
Di tanah gurun berpasir

Kutindihkan kaki di Madinah
Dimana air berwarna cerah
Cinta yang kehilangan gairah
Menangis mengeluarkan darah

Kini cintaku mulai membisu
Hatipun mulai cemburu
Aku hanya bisa bertumpu
Yang tak menyadari apa yang kupilu

Sakit yang melanda jiwa
Penderitaan yang tidak berujung
Cinta yang hamba bawa
Hanya seperti gunung

Tapi, kamupun mulai membisu
Dan mulai mencampakkanku
Yang tak mengerti isi hatimu
untuk aku tiru

Oh, cinta
dimana engkau berada
Gunung serta samudra
Kucari engkau berada

Cinta, apa yang kau derita
Dari hati keujung dada
Sakit tiada terkira
ketika cinta menusuk dada

Pada pandangan pertama
Hati tiada berkerak
ketika hati mulai terbuka
aku mulai merasakan cinta

Aku manusia tiada berguna
sakit hati bagai neraka
sebuah neraka dari dunia
yaitu neraka kesepian

Kesendirian dan kesepian
Dan sejuta lebih penderitaan
menjadi badai kesedihan
Yang tiada berakhir

Sebuah kisah ini
tidak akan berakhir
selama hati menjadi dua
dan tidak menjadi satu

Tidak ada komentar: