Setetes air mata kujatuhkan
Karena kehilangan tujuan
Hanya mendapat kesimpulan
Aku hanya mengalami kasmaran
Bila Sebuah Peristiwa
Dapat menghujam kearah dada
Tidak akan ada kata-kata
Yang ada hanya setetes air mata
Oh, Cinta itu begitu palsu
hingga kau merasa tertipu
sesungguhnya hanya Ia yang tahu
Yang terjadi pada dirimu
Sebuah cinta di gurun berpasir
yang memiliki menjadi orang kafir
kutinggalkan setetes air
Di tanah gurun berpasir
Kutindihkan kaki di Madinah
Dimana air berwarna cerah
Cinta yang kehilangan gairah
Menangis mengeluarkan darah
Kini cintaku mulai membisu
Hatipun mulai cemburu
Aku hanya bisa bertumpu
Yang tak menyadari apa yang kupilu
Sakit yang melanda jiwa
Penderitaan yang tidak berujung
Cinta yang hamba bawa
Hanya seperti gunung
Tapi, kamupun mulai membisu
Dan mulai mencampakkanku
Yang tak mengerti isi hatimu
untuk aku tiru
Oh, cinta
dimana engkau berada
Gunung serta samudra
Kucari engkau berada
Cinta, apa yang kau derita
Dari hati keujung dada
Sakit tiada terkira
ketika cinta menusuk dada
Pada pandangan pertama
Hati tiada berkerak
ketika hati mulai terbuka
aku mulai merasakan cinta
Aku manusia tiada berguna
sakit hati bagai neraka
sebuah neraka dari dunia
yaitu neraka kesepian
Kesendirian dan kesepian
Dan sejuta lebih penderitaan
menjadi badai kesedihan
Yang tiada berakhir
Sebuah kisah ini
tidak akan berakhir
selama hati menjadi dua
dan tidak menjadi satu
What Time Is it?
Sabtu, 05 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar